Para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Rasulullah adalah guru bagi para sahabat yang dikala itu hidup bersamanya. Setiap apa yang diajarkan Rasulullah para sahabat tentunya dengan cekatan dapat memahami maksudnya. Namun, jika kita perhatikan mengapa setiap sahabat memiliki karakter yang berbeda-beda padahal guru mereka satu yaitu Rasulullah. Pastinya ada sebuah proses yang dijalani oleh para sahabat sehingga mereka bisa mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing tanpa harus diajarkan oleh Rasulullah. Tarbiyah Dzatiyah atau pembinaan diri sendiri merupakan kunci bagi para sahabat Rasulullah sehingga mereka dapat hadir dengan kemampuannya masing-masing.
Dalam buku yang bejudul Tarbiyah Dzatiyah karangan Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan menjelaskan bahwa Tarbiyah Dzatiyah merupakan sarana tarbiyah atau pembinaan yang diberikan oleh orang muslim atau muslimah kepada dirinya sendiri untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap muslim harus bisa membina dirinya sendiri karena jika kita tidak mentarbiyah diri kita, siapa yang akan mentarbiyah diri ini? Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran untuk mentarbiyah diri kita sesuai dengan potensi yang kita miliki dalam rangka beribadah kepada Sang Khalik.
Kita sering kali menyalahkan kondisi ketika mengalami sebuah keadaan yang tidak sesuai rencana personal atau jamaah. Siapa sebenarnya yang harus disalahkan? Coba kita renungkan sebenarnya apa yang bisa merubah sebuah kondisi yang tidak baik menjadi lebih baik yaitu dengan Tarbiyah Dzatiyah yang merupakan cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada. Tarbiyah Dzatiyah juga merupakan sarana dakwah yang paling kuat dan lebih mampu mengadakan perubahan yang nyata. Coba bayangkan jika semua muslim berfikir seperti itu, sangat luar biasa perubahan yang akan terjadi setiap individu bisa mentarbiyah dirinya sendiri.
Dalam buku yang bejudul Tarbiyah Dzatiyah karangan Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan menjelaskan beberapa sarana-sarana Tarbiyah Dzatiyah yaitu muhasabah, taubatan nasuha, mencari ilmu memperluas wawasan, mengerjakan amalan-amalan iman, meningkatkan moralitas, jihad di jalan Allah swt, berdoa kepada Allah swt.
Penjelasan diatas adalah segelintir pemahaman saya terhadap Tarbiyah Dzatiyah diharapkan kita semua bisa mentarbiyah diri kita terus berikhtiar belajar dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun itu serta bersama-sama saling mengingatkan sehingga keistiqomahan bisa tercapai yang nantinya kita bisa menjadi pribadi-pribadi teladan bagi diri kita, keluarga, masyarakat, negara dan peradaban. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar