Senin, 21 Oktober 2013

Udah Lulus trs Ngapain?



Sebuah  pertanyaan yang sangat mendasar bagi banyak sarjana yang baru diwisuda atau bahkan udah lulus tinggal menunggu wisuda. Kebingungan yang dirasa karena tidak tahu akan seperti apa setelah lulus dan harus bagaimana. Penulis ingin memberikan sedikit pengalaman yang pernah dilewati ketika beberapa bulan yang lalu bahkan sampai saat ini sebenarya masih banyak ketidakpastian untuk melihat hari esok. Semoga bisa sedikit memberi gambaran kepada sesama.

Ketika lulus penulis memilih untuk mencari kerja karena keinginan untuk membuka usaha sepertinya harus diawali dari pengalaman maka dari itu bekerja adalah pilihan bagi penulis dan merupakan keinginan yang sama bagi banyak sarjana pada umumnya. Pilihan telah diputuskan selanjutnya adalah cara bagaimana untuk memperolehnya.  Awalnya jika kita perhatikan jumlah lowongan kerja dengan jumlah peminat sangatlah jauh berbeda karena itu ketika kita merkompetisi dalam jalur pemilihan lowongan kerja perbandingannya hampir 1:10 atau bahkan lebih.

Namun sepengalaman penulis ternyata untuk mencari kerja tidaklah sulit bahkan beberapa kali penulis mendapatkan panggilan kerja dari beberapa perusahaan. Satu hal yang penulis lakukan saat itu adalah berusaha mencari informas. Penulis mempunyai prinsip hidup “Man Jadda Wa Jada” siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya itulah yang dilakukan penulis. Seminggu setelah mendaftar wisuda penulis mencoba mencari berbagai informasi tentang pekerjaan. Sebenarnya semua orang bisa melakukannya karena  cara-cara yang dilakukan penulis adalah hal yang sangat sederhana, kuncinya adalah terus berusaha dan mencoba. Hal-hal yang penulis lakukan saat itu adalah mengikuti jobfair di berbaagai kampus jangan hanya di kampus kita kuliah, membuka website universitas yang menampilkan lowongan kerja dari perusahaan yang sedang membuka lowongan, mengikuti jobstreet, ikut dalam group lowongan kerja di facebook maupun linkedin serta berkumpul dengan banyak teman karena disana kita juga bisa mendapatkan banyak informasi penting. Sangat sederhana bukan?kuncinya adalah berusaha dan berdoa serta jangan pernah menyerah karena pada dasarnya setiap rezeki manusia itu sudah diatur oleh Sang Kuasa tinggal kita menjemputnya.

Penulis coba sharing pengalaman ketika mengikuti wawancara dan seleksi beberapa perusahaan serta beberapa hal yang bisa disiapkan bagi para pembaca. Pertama-tama bagi kita yang ingin mencari kerja untuk mengefisienkan waktu dan tenaga coba untuk mendaftar ke perusahaan yang memiliki background keilmuan kita ataupun keahlian kita karena hal ini akan berpengaruh dalam seleksi penerimanaan serta pilihlah posisi yang kita inginkan. Setelah itu coba pembaca pelajari tentang perusahaan tersebut bisa dengan membaca website perusahaan, biasanya setiap perusahaan besar pasti memiliki websitenya masing-masing. Hal ini bisa memberikan pengetahuan awal bagi kita tentang perusahaan tersebut. Sedikit pengalaman penulis saat itu adalah tidak mencari tahu tentang perusahaan yang ketika itu penulis mendaftarkan dirinya ternyata seleksi penerimaannya adalah memperkenalkan diri dengan cara yang unik, karena penulis agak kaku alhasil pada saat itu juga penulis keluar dari ruang seleksi karena merasa tidak sesuai hehehe...maka dari itu penting bagi kita untuk mencari tahu banyak informasi tentang perusahaan yang kita tuju.

Selain itu juga hal yang terpenting lainnya adalah jangan mudah terpercaya jika mendapat sms dari no yang tidak dikenal menawarkan pekerjaan dari perusahaan yang besar apa lagi harus mengirim biodata ke email dengan alamat email seperti @gmail atau @yahoo.com karena untuk perusahaan besar pasti tidak menggunakan email itu melainkan nama perusahaannya sendiri. Karena penulis pernah mendapatka pengalaman seperti itu dan ternyta itu adalah penipuan.

Selanjutnya bagi para pembaca harap memperhatika jobfair yang diadakan oleh EO yang tidak dikenal karena jika jobfair dilakukan oleh beberapa EO yang menamakan dirinya berasal dari situs pencari kerja kadang-kadang kurang dipercaya untuk itu ikuti jobfair yang diadakan universitas, kementrian atau EO yang sudah kita kenal karena itu juga menentukan jenis perusahaan yang mengikuti jobfair tersebut.

Semua hal ini adalah pengalaman yang dialami oleh penulis mungkin semua itu belum seberapa dari teman-teman lain yang mungkin lebih banyak pengalamannya. Penulis bertujuan untuk saling berbagi saja semoga bisa membantu sesama. Semangat untuk berkarya dan jangan pernah putus asa. “Man Jadda Wa Jada”

Tarbiyah Dzatiyah

Para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Rasulullah adalah guru bagi para sahabat yang dikala itu hidup bersamanya. Setiap apa yang diajarkan Rasulullah para sahabat tentunya dengan cekatan dapat memahami maksudnya. Namun, jika kita perhatikan mengapa setiap sahabat memiliki karakter yang berbeda-beda padahal guru mereka satu yaitu Rasulullah. Pastinya ada sebuah proses yang dijalani oleh para sahabat sehingga mereka bisa mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing tanpa harus diajarkan oleh Rasulullah. Tarbiyah Dzatiyah atau pembinaan diri sendiri merupakan kunci bagi para sahabat Rasulullah sehingga mereka dapat hadir dengan kemampuannya masing-masing.

Dalam buku yang bejudul Tarbiyah Dzatiyah karangan Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan menjelaskan bahwa Tarbiyah Dzatiyah merupakan sarana tarbiyah atau pembinaan yang diberikan oleh orang muslim atau muslimah kepada dirinya sendiri untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap muslim harus bisa membina dirinya sendiri karena jika kita tidak mentarbiyah diri kita, siapa yang akan mentarbiyah diri ini? Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran untuk mentarbiyah diri kita sesuai dengan potensi yang kita miliki dalam rangka beribadah kepada Sang Khalik.

Kita sering kali menyalahkan kondisi ketika mengalami sebuah keadaan yang tidak sesuai rencana personal atau jamaah. Siapa sebenarnya yang harus disalahkan? Coba kita renungkan sebenarnya apa yang bisa merubah sebuah kondisi yang tidak baik menjadi lebih baik yaitu dengan Tarbiyah Dzatiyah yang merupakan cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada. Tarbiyah Dzatiyah juga merupakan sarana dakwah yang paling kuat dan lebih mampu mengadakan perubahan yang nyata. Coba bayangkan jika semua muslim berfikir seperti itu, sangat luar biasa perubahan yang akan terjadi setiap individu bisa mentarbiyah dirinya sendiri.

Dalam buku yang bejudul Tarbiyah Dzatiyah karangan Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan menjelaskan beberapa sarana-sarana Tarbiyah Dzatiyah yaitu muhasabah, taubatan nasuha, mencari ilmu memperluas wawasan, mengerjakan amalan-amalan iman, meningkatkan moralitas, jihad di jalan Allah swt, berdoa kepada Allah swt.

Penjelasan diatas adalah segelintir pemahaman saya terhadap Tarbiyah Dzatiyah diharapkan kita semua bisa mentarbiyah diri kita terus berikhtiar belajar dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun itu serta bersama-sama saling mengingatkan sehingga keistiqomahan bisa tercapai yang nantinya kita bisa menjadi pribadi-pribadi teladan bagi diri kita, keluarga, masyarakat, negara dan peradaban. InsyaAllah.